BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Pada zaman teknologi informasi saat ini,
kebutuhan akan informasi yang lebih cepat
dan mutakhir (up to date) sangatlah dibutuhkan, mengingat
informasi sudah menjadi
sumber daya yang sangat penting bagi organisasi yang membutuhkan penanganan khusus seperti sumber daya lainya. Informasi
tidak hanya dibutuhkan oleh organisasi yang bersifat komersial saja akan tetapi informasi juga dibutuhkan oleh organisasi
non komersial, pendidikan dan juga
pribadi, karena informasi merupakan sumber daya yang strategis dalam menetapkan bebagai kebijakan bagi semua pihak yang terkait
didalam organisasi, terutama
bagi pimpinan organisasi.
Evaluasi
hasil belajar
dalam dunia pendidikan dilakukan terhadap
anak didik untuk mengetahui tingkat kemampuan atau keberhasilan selama menjalani proses pendidikan, untuk tingkat sekolah proses evaluasi hasil belajar dilakukan melalui pengamatan langsung oleh guru yang terlihat
dalam proses pendidikan
terhadap siswa dan dilakukan penilaian melalui satu tes atau disebut juga ujian.
Ujian atau tes ini dilakukan secara berkala atau rentang waktu tertentu selama masa pendidikan. Pada
lembaga pendidikan kegiatan ujian dilakukan dengan dua cara, baik
secara tertulis
maupun secara praktek, termasuk
juga
Sekolah Menengah Kejuruan Bina Taruna Masaran Sragen dalam satu
semester minimal
dilakukan dua kali tes atau ujian yaitu ujian mid semester dan ujian semester.
Dengan adanya dukungan teknologi komputer yang juga didukung oleh berbagai kemampuan komputer tersebut dalam mengolah data menjadi
informasi apapun yang dibutuhkan sesuai kebutuhan pengguna
informasi maka dapat diperoleh dengan cepat dan mudah. Oleh karena kemampuan komputer tersebut maka
banyak organisasi yang ingin dan sudah menggunakan komputer sebagai alat bantu
dalam pengolahan data yang terdapat pada organisasi tersebut.
AMIK
Imelda Medan merupakan lembaga pendidikan yang membutuhkan
sistem pengolahan data ujian seleksi penerimaan mahasiswa berbasis jaringan LAN.
Pelaksanaan ujian
penerimaan mahasiswa baru di AMIK Imelda Medan masih menggunakan metode konvesional
yang memerlukan waktu,
biaya dan
tenaga
yang
banyak. Kegiatan ujianpenerimaan
mahasiswa baru biasanya diawali dari
pembuatan soal dari tim panitia penerimaan mahasiswa baru, soal
yang
dibuat oleh tim panitia penerimaan mahasiswa baru tersebut
akan
digandakan
oleh pihak akademis. Kemudian untuk mengetahui hasilnya, jawaban calon
mahasiswa baru akan dikumpulkan dan dikoreksi oleh tim
panitia penerimaan mahasiswa baru. Calon
mahasiswa baru tidak bisa langsung mengetahui hasil atau nilainya. Semua itu
memerlukan waktu yang cukup lama mengingat
jumlah pendaftar
calon mahasiswa baru di AMIK Imelda Medan sudah banyak dan
tidak menutup kemungkinan akan semakin banyak lagi di tahun-tahun berikutnya.
Berdasarkan pelaksanaan
ujian semester
tersebut timbulah
sebuah pemikiran, bagaimana caranya membuat proses pelaksanaan ujian penerimaan
mahasiswa baru agar menjadi lebih mudah dan
efisien,
bermanfaat
bagi akademik dan calon mahasiswa baru dengan memanfaatkan kemajuan
teknologi komputer dengan
memaksimalkan ketersediaan sarana prasarana yang ada di
AMIK Imelda Medan yang sudah mempunyai
dua laboratorium komputer yang
memadai, dimana masing-masing laboratorium
memiliki sekitar 30
sampai 40 komputer.
Sistem ujian berbasis
LAN akan menyajikan
nilai
atau skor yang dapat dilihat langsung setelah calon mahasiswa selesai menyelesaikan ujian. Berdasarkan uraian diatas
dan mengingat kemampuan yang diberikan komputer
seperti yang dijelaskan sebelumnya,
Maka AMIK Imelda Medan
akan memanfaatkan fasilitas yang diberikan
komputer dalam pengolahan data nilai ujian seleksi penerimaan masuk yang dapat menghemat waktu
dan biaya karena dalam pengolahannya akan membutuhkan banyak tenaga pemeriksa
berkas ujian tersebut. Untuk itu, penulis
tertarik untuk memilih judul “Desain dan Implementasi Sistem
Ujian Berbasis LAN dengan Menggunakan VB .NET Pada AMIK Imelda Medan”.
1.2.
Identifikasi
Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas masalah yang dapat
dikemukakan adalah:
1. Sistem
ujian masih bersifat konvensional atau paper
test.
2. Proses
pemeriksaan ujian membutuhkan banyak tenaga dan waktu.
3. Hasil
ujian tidak dapat langsung diketahui oleh calon mahasiswa.
1.3.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi
masalah di atas maka rumusan masalah yang akan dibahas adalah:
1. Bagaimana
merancang sistem informasi ujian menggunakan LAN pada AMIK Imelda Medan.
2. Bagaimana
mengelola nilai ujian saringan masuk menggunakan sistem informasi berbasis LAN pada AMIK Imelda Medan.
3. Bagaimana
menyajikan informasi nilai hasil ujian dengan efektif dan efisien.
1.4. Batasan
Masalah
Berdasarkan rumusan masalah di
atas maka batasan masalah yang dibahas pada penelitian ini adalah:
1. Merancang
sistem informasi ujian menggunakan LAN pada
AMIK Imelda Medan.
2. Mengelola
nilai ujian saringan masuk menggunakan sistem informasi berbasis LAN pada AMIK Imelda Medan.
3. Sistem
informasi yang dirancang dapat menyajikan nilai hasil ujian dengan cara yang
lebih efektif dan efisien.
1.5.
Tujuan dan Manfaat
1.5.1. Tujuan
Tujuan
yang diharapkan dari penelitian Tugas Akhir ini adalah
1.
Untuk mengetahui
permasalahan yang ada pada tempat penelitian dalam melakukan ujian penyaringan
bagi calon mahasiswa baru.
2.
Untuk merancang suatu sistem ujian berbasis LAN yang
dapat digunakan oleh calon mahasiswa sehingga menghemat waktu dan biaya bagi pihak akademik
dalam memproses hasil ujian.
1.5.2. Manfaat
Adapun manfaat dari
pebnelitian ini adalah:
1. Bagi Mahasiswa
Selain sebagai salah satu syarat kelulusan,
tugas akhir ini diharapkan menjadi sarana bagi mahasiswa untuk mengalami sebuah
proses intelektual dimana mahasiswa akan berlatih untuk mengembangkan pola
berfikir.
2. Bagi AMIK Imelda Medan
Tugas akhir ini diharapkan bisa menjadi bahan
masukan yang bermanfaat, khususnya bagi AMIK Imelda Medan, yang menjadi lokasi penelitian, dan sekaligus
juga bagi kemajuan AMIK Imelda dan institusi di Indonesia.
3.
Ilmu pengetahuan
Tugas akhir ini, diharapkan bisa memberikan
manfaat bagi ilmu pengetahuan didunia komputer, dan diharapkan bisa dijadikan
pelengkap ilmu-ilmu pengetahuan yang sudah ada sebelumnya.
1.6. Metodologi Penelitian
Untuk
memperoleh data yang diperlukan dalam penulisan ini digunakan metode
penelitian sebagai berikut:
1. Penelitian Lapangan
(Field Research)
Penelitian
ini dilakukan secara langsung ke
lapangan untuk memperoleh data- data yang diperlukan. Dalam
hal ini penulis melakukan Penulis
melakukan pengamatan langsung tentang
kegiatan pendaftaran yang dilaksanakan oleh AMIK
Imelda.
2. Penelitian
Kepustakaan (Library Research)
Penilitian
yang dilakukan berdasarkan kepustakaan atau bersifat
teoritis,
yang dilakukan dengan cara membaca
buku-buku dan bahan kuliah yang berhubungan dengan penelitian ini.
3. Wawancara (Interview)
Penulis
melakukan wawancara langsung dengan Direktur, Tenaga Kependidikan dan
Staf yang ada di lingkunan AMIK Imelda Medan.
1.7. Rekayasa Perangkat Lunak
Teknik
analisis data dalam pembuatan perangkat lunak yang meliputi beberapa proses diantaranya:
a. Sistem
Engineering
Merupakan
bagian besar dalam pengerjaan suatu proyek, dimulai dengan mencari dan
menetapkan berbagai kebutuhan dari semua elemen yang diperlukan oleh suatu
sistem
b. Analisis
Merupakan
tahap menganalisis hal-hal yang diperlukan dalam pelaksanaan proyek pembuatan
perangkat lunak.
c. Desaign
Tahap
penerjemahan dari data yang dianalisis kedalam bentuk yang mudah dimengerti
oleh user.
d. Coding
Tahap
penerjemahan data atau pemecahan masalah yang telah dirancang kedalam bahasa
pemrograman tertentu.
e. Testing
Merupakan
tahap pengujian terhadap perangkat lunak yang dibangun apakah sudah sesuai
dengan kebutuhan atau keinginan user.
f. Maintenance
Tahap
akhir dimana suatu perangkat lunak yang sudah selesai dapat mengalami
perubahan-perubahan, penambahan, atau perbaikan sesuai dengan permintaan user.
1.8. Lokasi dan Waktu Penelitian
1.8.1. Lokasi
Peneltian
Kegiatan penelitian ini berlokasi di AMIK Imelda Medan,
Jln. Yos Sudarso No. 45 AB Glugur Kota Medan Barat.
1.8.2. Waktu
Penelitian
Waktu penelitian adalah
mulai bulan Januari 2015 sampai dengan April 2015.
NO
|
KEGIATAN
|
TAHUN 2015
|
|||||||||||||||
JAN
|
FEB
|
MAR
|
APR
|
||||||||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
||
1
|
MODELING
|
||||||||||||||||
2
|
ANALISIS
|
||||||||||||||||
3
|
DESIGNs
|
||||||||||||||||
4
|
CODING
|
||||||||||||||||
5
|
TESTING
|
||||||||||||||||
6
|
MAINTENANCE
|
Tabel 1.1 Jadwal Kegiatan
Penelitia
1.8.
Sistematika Penulisan
Untuk
mempermudah penulisan
Tugas Akhir ini, penulis membuat suatu sistematika
penulisan yang terdiri dari:
BAB
I : PENDAHULUAN
Bab
ini berisi Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat, Kontribusi Penelitian, Metode Penelitian, dan Sistematika Penulisan.
BAB II : LANDASAN TEORI
Merupakan
dasar teori yang secara singkat menjelaskan
tentang hal-hal yang berhubungan dengan judul seperti pengenalan
sistem komputer, alat bantu
system visual basic, MySQL, alat bantu
perancangan system informasi.
BAB III : SEKILAS TENTANG AMIK
IMELDA
Bab ini menjelaskan secara singkat profil, struktur
organisasi, serta visi dan misi AMIK Imelda Medan.
BAB IV : ANALISA
DAN PERANCANGAN SISTEM
Bab
ini berisikan pembahasan mengenai
analisa sistem yang berjalan dan yang akan diusulkan, serta merancang sistem ujian
berbasis LAN sebagai sistem yang diusulkan.
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
Sebagai penutup
bab ini terdiri dari kesimpulan dan saran dari hasil penelitian yang penulis peroleh.
BAB II
BAB II
LANDASAN
TEORI
2.1
Konsep Dasar Sistem
2.1.1. Pengertian
Sistem
Terdapat dua kelompok pendekatan didalam mendefinisikan sistem, yaitu yang
menekan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya.
Pendekatan yang lebih menekankan pada prosedurnya mendefinisikan sistem sebagai
berikut: .
a. Pendekatan sistem terbagi dua yaitu: Pendekatan sistem yang lebih
menekankan pada prosedur mendefinisikan sistem yaitu suatu jaringan prosedur,
metode, dari cara kerja yang saling berinteraksi dan dilakukan untuk pencapaian
suatu tujuan tertentu (Aji Supriyanto 2005:238),. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada
elemen atau komponen-komponennya mendefinisikan sistem yaitu suatu
kumpulan elemen baik abstrak maupun
fisik yang saling berintegrasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Kedua
kelompok ini adalah benar dan tidak saling bertentangan yang berbeda adalah cara pendekatannya. Definisi ini akan
mempunyai peranan yang penting sebagai pendekatan dalam mempelajari suatu
sistem, yang merupakan kumpulan dari elemen-elemen yang saling berhubungan.
b. Suatu sistem adalah: Sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang
dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan. Sebagai gambaran jika dalam sebuah
sistem terdapat elemen yang tidak memberikan manfaat dalam mencapai tujuan
bersama, maka elemen tersebut dapat dipastikan bukanlah bagian dari sistem
(Abdul Kadir 2002).
Dari pendapat para ahli dan
pernyataan-pernyataan di atas, maka
suatu sistem
mengandung arti susunan teratur dari bagian-bagian atau komponen-komponen yang
saling berhubungan untuk mencapai suatu tujuan. Sistem juga harus dapat
menghasilkan informasi yang tepat pada waktunya yang relevan untuk proses
pengambilan keputusan manajemen dan personil operasi di dalam suatu organisasi.
2.1.2 Karateristik
Sistem
Suatu sistem memiliki
karateristik atau sifat-sifat tertentu yaitu:
1. Komponen
Sistem
Suatu
sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya
saling bekerja membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem dapat berupa
subsistem atau bagian-bagian dari sistem.
2. Batas
Sistem
Batas
sistem (boundary) merupakan
daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau
dengan lingkungan luarnya sehinggga menunjukan ruang lingkup dari sistem
tersebut.
3. Lingkungan
Luar Sistem
Lingkungan
luar (environment) dari sistem
adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi sistem baik yang
bersifat menguntungkan maupun yang merugikan.
4. Penghubung
Sistem
Penghubung
(interface) merupakan media
penghubung antara satu subsistem dengan subsistem lainnya.
5. Masukan
Sistem
Masukan
(input) sistem adalah energi
yang dimasukan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal
(signal output).
6. Keluaran
Sistem
Keluaran
(output) sistem adalah hasil
dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan
sisa pembuangan. Keluaran dapat berupa masukan untuk subsistem yang lain atau
kepada supra sistem.
7. Pengolah
Sistem
Suatu
sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi
keluaran.
8. Sasaran
Sistem
Suatu
sistem pasti mempunyai tujuan (goal)
atau sasaran (objective).
Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan
keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila
mengenai sasaran atau tujuannnya.
2.1.3
Konsep
Dasar Informasi
Informasi
adalah data yang dirubah menjadi bentuk yang lebih berguna dan berarti bagi pihak
yang menerimanya. Sedangkan yang dimaksud dengan data adalah suatu kenyataan
yang memberikan suatu kejadian-kejadian atau kesatuan yang nyata.
Informasi adalah: Informasi adalah bahan mentah bagi informasi, dirumuskan
sebagai kelompok lambang tidak acak yang menunjukkan jumlah-jumlah,
tindakan-tindakan, hal-hal sebagainya. Data dibentuk dari lambang grafis, dapat
berupa alphabet, numerik atau berupa lambang-lambang khusus
(Andi Krisbianto 2005:25).
Adapun kualitas dari suatu
informasi ditentukan oleh karakteristik-karakteristik sebagai berikut:
1. Akurat
(Acurate)
2. Diartikan
bahwa suatu informasi harus benar-benar dapat memberikan suatu kebenaran dan bebas dari
kesalahan-kesalahan dan harus jelas mencerminkan maksudnya.
3. Tepat
Waktu (Time Liness)
Diartikan bahwa informasi yang
digunakan bukan merupakan informasi yang telah usang dan tidak bernilai lagi,
serta harus sampai pada penerima tidak terlambat sehingga dapat membuat
keputusan secara tepat waktu.
4. Sejalan
(relevan)
Diartikan
bahwa informasi yang disampaikan mempunyai hubungan dengan masalah yang akan
digunakan bersama informasi tersebut.
5. Lengakap
Diartikan
bahwa informasi yang disampaikan kepada penerima tidak terpotong-potong, karena
hal itu mempengaruhi dalam pengambilan keputusan.
6. Jelas
Diartikan
bahwa informasi yang disampaikan kepada penerima harus jelas shingga dapat
diterima dan mudah dipahami.
2.1.4. Sistem Informasi
Sistem informasi
adalah sebuah rangkaian prosedur formal dimana data dikelompokkan, diproses
menjadi informasi, dan didistribusikan kepada pemakai (Abdul Kadir 2002).
Mendefinisikan suatu sistem adalah suatu jaringan kerja
dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul, bersama-sama untuk
melakukan kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sistem tertentu(Jerry
Fitz Gerald 2005:1).
2.1.5. Komponen
Sistem Informasi
Dalam perkembangan sistem
informasi, John Burch dan Gary Grudnitski mengemukakan bahwa sistem informasi
terdiri dari komponen-komponen yang disebutnya dengan istilah blok bangunan (Building Block), yang masing-masing
saling berinteraksi untuk mencapai suatu sasaran. Adapun blok bangunan tersebut
adalah sebagai berikut:
1. Blok
Masukan
Merupakan Input yang mewakili data yang
masuk ke dalam sistem informasi.
2. Blok
Model
Merupakan
blok yang terdiri dari kombinasi prosedur logika dan model matematika yang akan
memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang
sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
3. Blok
Keluaran
Merupakan
produk dari sistem informasi. Keluaran hendaknya merupakan informasi yang
berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta
semua pengguna sistem.
4. Blok
Teknologi
Merupakan
bagian yang digunakan untuk menerima input, menjalankan modul, menyimpan dan
mengakses data, menghasilkan data mengirim keluaran, dan membantu mengendalikan
dari sistem secara keseluruhan.
5. Blok
Basis Data
Merupakan
kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan lainnya, tersimpan
diperangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.
Data di dalam basis data perlu diorganisasikan
agar informasi dihasilkan lebih berkualitas.
6. Blok
Kendali
Merupakan
bagian yang diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem
dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan dapat langsung diatasi.
Berdasar definisi ini maka
dapat dikatakan bahwa sistem informasi adalah suatu sistem yang menerima
sumber-sumber data sebagai masukan dan memprosesnya menjadi produk informasi
sebagai keluaran. Suatu sistem informasi memakai sumber daya manusia, perangkat
keras, dan perangkat lunak untuk melakukan aktivitas masukan, pemrosesan,
keluaran, penyimpanan, kontrol dan untuk mengubah sumber-sumber data ke dalam
produk informasi.
2.1.6. Konsep
Dasar Pengolahan Data
2.1.6.1.
Pengertian
Pengolahan Data
Data
adalah bahan yang akan diolah dapat berupa angka-angka, huruf-huruf, kata-kata,
simbol-simbol yang menunjukkan suatu situasi dan lain-lain atau kumpulan
kejadian yang diangkat dari suatu kenyataan, data dapat berupa angka, simbol
atau gabungan dari keduanya. Data mentah belum dapat bercerita banyak sehingga
perlu diolah lebih lanjut.
Jadi,
Pengolahan Data (Data Processing)
adalah manipulasi atau transformasi dari simbol, misalnya angka-angka,
huruf-huruf berfungsi untuk meningkatkan penggunaannya. Informasi adalah hasil
proses atau hasil pengolahan data yang memberikan hasil suatu arti, dan tepat
dipakai sebagai dasar yang obyektif dalam mengambil keputusan atau kebijakan.
2.1.6.2.
Pengolahan
Data Berbasis Komputer
Pengolahan
data terdiri dari tiga tahapan dasar yang sering disebut siklus pengolahan data
(Data Processing cycle). Processing merupakan pengolahan dari data yang sudah
dimasukkan
yang dilakukan oleh alat pemroses (processing Device) yang dapat berupa proses
menghitung, membandingkan, mengklasifikasikan, mengurutkan, mengendalikan atau
mencari storage output dari hasil pengolahan data ke alat output (output device) yaitu
berupa informasi.
2.2.
Konsep
Basis Data (Database)
2.2.1. Pengertian
Basis Data (Database)
Basis data adalah: sebuah
kumpulan dari sekelompok informasi yang diorganisasikan dengan beberapa cara
logik dan saling berhubungan (Hengky W. Pramana 2002:3).
Basis
data (database) adalah kumpulan
file-file yang saling berelasi, relasi tersebut biasanya ditunjukan dengan
kunci dari tiap file yang ada. Suatu basis data menunjukkan kumpulan data yang
dipakai dalam suatu lingkup perusahaan atau instansi.
Basis
data dimaksudkan untuk mengatasi kelemahan-kelemahan yang ada pada sistem
prosesan berkas. Penggunaan sistem basis data bisa melakukan berbagai operasi
antara lain menambah file baru ke sistem basis data, mengosongkan berkas,
menyisipkan data ke suatu berkas, mengambil data yang ada pada suatu berkas,
menghapus data pada suatu berkas, dan menyajikan suatu informasi yang diambil
dari sejumlah berkas.
Basis
data (database), bila digunakan
ungkapan dalam database timbul banyak pengertian dari sejumlah sudut pandang:
1. Himpunan
kelompok data (arsip yang sering berhubungan dengan diorganisasikan sedemikian
rupa agar nanti dapat digunakan kembali dengan cepat dan mudah).
2. Kumpulan
data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama dan tanpa pengulangan
(Redudancy) yang tidak perlu
untuk memenuhi berbagai kebutuhan.
3. Kumpulan
file/table arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam media elektronik.
Basis
Data
atau database
data sesungguhnya memiliki prinsip kerja dan tujuan utama. Prinsip utamanya
adalah pengaturan data/arsip sedangkan tujuan utamanya adalah kemudahan dalam
pengambilan kembali data/arsip.
Basis
Data
merupakan salah satu komponen penting dalam sistem informasi, karena berfungsi
sebagai basis menyediakan informasi bagi pemakainya. Penerapan database dalam sistem informasi
disebut dengan database sistem.
Sistem basis data ini adalah suatu sistem informasi yang megintegrasikan
kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya dan
membuatnya tersedia beberapa aplikasi yang bermacam-macam dalam suatu
organisasi. Sistem database
inilah yang akan menjadi penyedia dan penyimpan data yang kita inputkan.
Proses perancangan basis
data, terlepas dari masalah yang ditangani di bagi menjadi 3 (tiga) tahap yaitu:
1. Perancangan
basis data secara konseptual merupakan upaya untuk membuat model yang bersifat
konsep.
2. Perancangan
basis data secara logis, merupakan tahapan untuk memetakan model konseptual ke
model basis data yang akan di pakai (model
relasioanal, hirarcys atau
jaringan). Perancangan ini tidak tergantung pada DBMS yang akan
dipetakan
model data.
3. Perancangan
basis data secara fisik, merupakan tahapan untuk menuangkan perancanagan basis
data yang bersifat logis menjadi basis data fisik yang tersimpan dalam media
penyimpanan eksternal (yang spesifik terhadap DBMS yang dipakai).
2.2.2. Elemen
Basis Data
Data merupakan sumber daya
yang sangat berharga, bukan hanya sekedar bahan mentah dalam sistem informasi.
Oleh karena itu sumber daya ini harus dikelola secara efektif agar
menguntungkan bagi semua end user. Elemen basis data dikelola secara logikal
dalam bentuk:
1. Basis
data, adalah sekelompok tabel data yang berisi informasi yang berhubungan
secara logikal. Suatu basis data bisa saja hanya terdiri dari satu tabel saja.
2. Tabel,
adalah sekelompok record data, masing-masing berisi informasi sejenis.
3. Record,
adalah entri tunggal dalam tabel yang terdiri dari sejumlah field data yang saling berhubungan.
4. Field,
adalah item tertentu dari data dalam record.
5. Indeks,
adalah elemen yang mempercepat pencarian dan pengurutan data dalam sebuah
tabel.
2.3. Konsep
Dasar Ujian
2.3.1. Pengertian
Ujian
Dalam konteks akademis atau profesional, ujian adalah tes yang bertujuan untuk menentukan kemampuan
seseorang. Biasanya ujian tes tertulis,
walaupun beberapa mungkin praktis atau komponen praktis, dan sangat bervariasi dalam struktur,
isi dan kesulitan tergantung pada subjek, kelompok usia orang
yang diuji dan profesi. Pemeriksaan kompetitif adalah ujian di mana pelamar bersaing untuk sejumlah
posisi, sebagai
lawan hanya
harus
mencapai tingkat
tertentu untuk lulus.
”UJIAN adalah kegiatan untuk
mengetahui seberapa tinggi tingkat keberhasilan siswa.” ( Suharsimi Arikunto,
2007)
2.3.2. Jenis-jenis
Ujian
Dalam pelaksanaan
ujian seleksi masuk perguruan tinggi ada beberapa bentuk ujian yang dapat
digunakan yait
1. Ujian
Konvensional (Paper and Pencil Test)
Ujian ini dengan menggunaka kertas dan pensil tertentu
untuk mengisi lembar ujian.
2. Ujian
Komputer Online
Ujian ini menggunakan komputer yang terhubung ke
jaringan internet dalam menjawab soal ujian.
3. Ujian
Komputer LAN
Ujian ini menggunakan komputer yang terhubung ke
jaringan lokal dalam menjawab soal ujian.
2.4. Konsep
Dasar LAN (Local Area Network)
2.4.1. Pengertian
LAN
LAN adalah sekelompok komputer yang lebih
dari satu yang saling terhubung satu sama lain
untuk saling berkomunikasi dalam suatu area yang sama (Lokal) membentuk jaringan kerja seperti berbagai pakai data, berbagai program, peripheral dan sebagainya. (Todd Lammle, 2008)
Jaringan komputer adalah sistem yang terdiri dari komputer-komputer, serta piranti-piranti yang saling terhubung sebagai satu kesatuan. Dengan dihubungkannya piranti-piranti
tersebut, alhasil dapat saling berbagi sumber daya antar satu piranti dengan piranti lainnya.
Dalam istilah komputer, jaringan merupakan antara dua komputer atau lebih yang tujuan utamanya adalah berbagi data. Betulkah jaringan komputer itu hardware
dan software ? Jawabannya adalah betul. Jaringan komputer adalah gabungan antara hardware dan software.
2.4.2. Pengertian MAN (Metropolitan Area Network)
MAN pada
dasarnya
merupakan
versi
yang lebih
besar dari LAN. MAN bisa berupa gabungan dari LAN –
LAN yang terpisah yang dihubungkan dengan jalur transmisi yang dinamakan backbone. Biasanya
merupakan jaringan komputer yang menghubungkan antar
perusahaan dalam satu wilayah kota.( Todd Lammle, 2008)
2.4.3. Pengertian WAN (Aide Area Network)
WAN (Wide Area Network)
adalah sebuah pengaturan yang digunakan untuk menghubungkan LAN-LAN bersama melalui sebuah network DCE (Data Comunication Equipment), biasanya, sebuah WAN adalah sebuah koneksi leasedline atau dialup yang melalui sebuah network PSTN. Contoh-contoh protokol
WAN termasuk, framerelay, PPP, ISDN,
HDLC (Todd Lammle, CCNA Study Guide hal 709).
WAN
digunakan untuk menghubungkan jaringan-jaringan LAN (Local
Area Network)
satu dengan
yang lain yang berdekatan maupun
berjauhan dan menggunakan protocol yang sama maupun dengan perantara
kabel-kabel milik
perusahaan sendiri, jaringan WAN umumnya dihubungkan lewat jaringan milik perusahaan telekomunikasi sebagai media perantara.
2.4.4. Topologi Jaringan
Menurut
(Dede Sopandi, 2010
:p27-p32) dalam buku
Instalasi dan Konfigurasi
Jaringan
Komputer. Topologi jaringan
adalah susunan
atau pemetaan
interkoneksi
antara
node, dari suatu jaringan, baik
secara fisik
(riil)
dan logis (virtual).
Topologi fisik jaringan adalah cara yang digunakan untuk menghubungkan workstation-workstation
di dalam LAN tersebut.
Macam-macam
topologi jaringan fisik, antara lain :
1. Topologi
Star
Topologi jaringan ini banyak digunakan diberbagai tempat karena kemudahan untuk menambah, mengurangi atau mendeteksi kerusakan jaringan yang ada.
Gambar 1.1 Topologi Star
2. Topologi Bus
Pada topologi
ini, node
yang
satu dengan
node
yang
lain
di hubungkan
dengan suatu
jalur data atau bus. sistem topologi bus tidak memiliki central node dan semua node memiliki status yang sama antara satu dengan yang lainnya.
Gambar 1.2
Topologi Bus
3. Topologi
Mesh
Topologi mesh
adalah jenis topologi dimana setiap node yang
berada pada jaringan dapat berperan sebagai router sendiri. Topologi ini
memungkinkan sebuah node untuk meloncati node yang mengalami kerusakan atau dengan kata lain mencari
jalan hingga paket yang dikirimkan sampai ke tujuan.
Gambar 1.3
Topologi Mesh
4. Topologi
Ring
Topologi ini memanfaatkan
kurva tertutup,
rtinya informasi dan data disalurkan sedemikian rupa sehingga masing-masing node. Umumnya
fasilitas ini memanfaatkan fiber optic sebagai sarananya.
Gambar 1.4 Topologi
Ring
5. Topologi
Tree
Topologi tree merupakan topologi jaringan dimana topologi ini merupakan gabungan atau kombinasi dari
ketiga topologi yang
ada
yaitu topologi star,
topologi ring, dan topologi bus.
Gambar 1.5
Topologi Tree
2.5. Pengertian
Sistem Ujian Berbasis LAN
Sistem ujian berbasis
LAN adalah sistem pengujian baru yang memungkinkan melakukan
generate
dan random soal secara dinamis. Sehingga pertanyaan-
pertanyaan dan jawaban yang ditampilkan akan berbeda dari peserta yang satu dengan peserta yang lain sesuai dengan bank soal yang diakses melalui jaringan
komputer lokal dari server basis data. Hasil dari ujian berbasis LAN bisa
langsung dilihat setelah melakukan ujian tanpa harus menunggu lama.
2.6. Analisis
dan Perancangan Sistem
2.6.1. Analisis Sistem Informasi
Dalam mengartikan analisis
sistem (system analisis) banyak
para ahli berpendapat, tapi mempunyai maksud yang sama diantaranya adalah:
Jogiyanto (2005:129) mendefenisikan analisa sistem sebagai berikut: Analisa sistem adalah penguraian dari suatu sistem
i nformasi yang utuh ke dalam
komponen-komponen dengan maksud mengidentifikasi dan mengevaluasi
permasalahan-permaslahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi
dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan
perbaikan-perbaikannya.
Berdasarkan definisi diatas
dapat ditarik kesimpulan bahwa analisis sistem adalah kegiatan, penyebab
permasalahan dari suatu sistem yang sedang berjalan untuk dapat dicarikan
solusi permasalahannya.
1. Langkah-langkah
Analisis Sistem
Langkah-langkah
dalam tahap analisis sistem hampir sama dengan yang dilakukan dalam
mendefinisikan proyek-proyek sistem informasi yang akan dikembangkan ditahap
perencanaan sistem. Didalam analisa sistem terdapat langkah-langkah yang harus
dilakukan yaitu :
a. Identify yaitu mengidentifikasi masalah,
titik keputusan, personil-personil
kunci.
b. Understand yaitu memahami kerja dari
sistem yang ada.
c. Analyze yaitu kegiatan analisa
sistem untuk mengetahui permasalahan yang ada.
d. Report yaitu membuat laporan
hasil analisis.
2. Mengidentifikasi
Masalah
Mengidentifikasi
masalah (problem) adalah
langkah pertama yang yang harus dilakukan dalam tahap analisa sistem. Masalah
adalah suatu pertanyaan yang diinginkan untuk dipecahkan. Sebab itu langkah
pertama yang harus dilkukan adalah mengidentifikasi masalah-masalah yang
terjadi sebagai berikut :
a. Mengidentifikasi
penyebab masalah.
b. Mengidentifikasi
titik keputusan.
c. Mengidentifikasi
personil-personil kunci.
2.6.2. Perancangan
Sistem
Perancangan sistem atau
desain sistem adalah malakukan perancangan terhadap sustu sistem, misalnya
mendesain dari manual menjadi komputerisasi.
Menurut Robert
Verzello/John Reuter III (Jogiyanto, 2005:196),
perancangan sistem didefinisikan sebagai berikut: ”tahap
setelah analisis dari siklus pengembangan sistem: pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan
fungsional dan persiapan untuk rancang bangun
implementasi, menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk”
Menurut John Burch &
Gary Grudnitski (Jogiyanto,2005:196), perancangan sistem yaitu: ”penggambaran, perencanaan dan pembutan sketsa
atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang
utuh dan berfungsi” Perancangan sistem dapat dibagi kedalam dua bagian
yaitu :
1. Perancangan
sistem secara umun
Tujuan
dari perancangan secara umum adalah untuk memberikan gambaran secara umum
kepada user tentang sistem yang
baru dan merupakan persiapan dari perancangan secara terinci.
2. Perancangan
sistem secara terinci
Perancangan
secara terinci dimaksudkan untuk menggambarkan bagaimana dan seperti apa secara
terinci komponen-komponen utama dari perancangan sistem yaitu merancang bentuk
laporan, bentuk input berupa dokumen, bentuk ouput berupa tampilan dari dialog
layar terminal dan struktur dari masing-masing file database yang digunakan.
2.6.3. Siklus Pengembangan Sistem
Proses pengembangan sistem
melalui beberapa tahap dari sistem yang direncanakan sampai sistem itu bisa
diterapkan, dioperasikan, dan dipelihara. tahap utama daur siklus pengembangan sistem (Sistem
Development life cycle) terdiri dari:
1. Perancangan sistem
Langkah-langkahnya antara lain:
a. Menyadari
masalah
b. Mendefenisikan masalah
c. Menentukan
tujuan masalah
d. Mengidentifikasi
kendala-kendala sistem
e. Menyetujui
atau menolak penelitian proyek
f. Menetapkan
mekanisme pengendalian
2. Analisis
sistem
Langkah-langkahnya:
a. Mengumumkan
penelitian sistem
b. Mengoperasikan
tim proyek
c. Mendefinisikan
kebutuhan sistem
d. Menyiapkan
usulan perancangan sistem
e. Menyutujui
atau menolak rancangan proyek
3. Tahap
perancangan
sistem (umum,
rinci, seleksi)
Langkah-langkahya:
a. Menyiapkan
rancangan umum secara rinci
b. Mengidentifikasi
berbagai alternatif konfigurasi sistem
c. Mengevaluasi
berbagai alternatif konfigurasi sistem
d. Memiliki
konfigurasi sistem
e. Menyiapkan
usulan penerapan (implementasi)
f. Menyetujui
atau menolak penerapan sistem
4. Tahap
penerapan sistem
Langkah-langkahnya:
a. Merencanakan
pengembangan sistem
b. Mengumumkan
penerapan sistem
c. Mendapatkan
sumber daya perangkat lunak
d. Mendapatkan
sumber daya perangkat keras
e. Menyiapkan
database
f. Menyiapkan
fasilitas fisik
g. Mendidik
pemakai
5. Tahap
pemeliharaan
Langkah-langkahya:
a. Menggunakan
sistem
b. Audit
sistem
c. Memelihara
sistem
Skema
daur hidup pengembangan sistem dapat dilihat pada gambar 2.6.
Gambar
2.6 Daur hidup
pengembangan sistem
2.6.4. Alat
Bantu dalam Perancangan Sistem Informasi
Perancangan Sistem sangat
perlu dalam pengolahan data dan informasi karena tanpa dirancang terlebih
dahulu maka data yang diolah untuk informasi tidak akan sempurna. Dalam perncangan sistem ini, banyak peralatan
sebagai alat bantu yang digunakan untuk mempermudah dalam suatu pekerjaan
antara lain:
1. Aliran Sistem Informasi (ASI)
Sangat
berguna untuk mengetahui permasalahan yang ada pada suatu perusahaan. Dari sini
dapat diketahui apakah sistem informasi
tersebut masih layak dipakai
atau tidak serta masih manual atau sudah terkomputerisasi. Jika sistem informasi
tidak layak dipakai maka perlu adanya perubahan dalam pengolahan datanya sehingga
menghasilkan
sistem informasi yang cepat dan akurat supaya menghasilkan suatu keputusan yang
lebih baik.
Bagan
alir sistem dibuat dengan simbol-simbol standard dalam buku Analisis dan Desain
pengarang Jogianto (2005:796) sebagai berikut :
Tabel 2.1 Simbol-Simbol Bagan Alir Sistem
Simbol
|
Keterangan
|
|
Dokumen. Simbol ini
digunakan untuk menggambarkan semua jenis dokumen, merupakan formulir yang
digunakan untuk merekam data terjadinya suatu transaksi yang dilakukan secara manual, mekanik
dan komputer.
|
|
Proses Manual. Simbol ini
digunakan untuk menggambarkan kegiatan manual atau pekerjaan yang dilakukan
tanpa menggunakan komputer.
|
|
Proses Komputer. Simbol ini
|
|
Arsip. Simbol ini
digunkan untuk menggambarkan file komputer/non komputer yang disimpan sebagai
arsip.
|
|
Penghubung pada halaman
yang sama. Simbol ini digunakan untuk menunjukan hubungan arus proses yang
terputus masih pada halaman yang sama.
|
|
Penghubung pada halaman
yang berbeda. Simbol ini digunakan untuk menunjukan hubungan arus proses yang
terputus pada halaman yang lain.
|
|
Garis Alir. Simbol ini
menunjukan aliran/arah dari proses pengolahan data.
|
2. Data Flow Diagram (DFD)
Data flow diagram adalah gambaran sistem secara logik,
gambaran ini tidak tergantung pada perangkat keras, perangkat lunak, struktur
data atau organisasi file. Proses pada data flow diagram dapat merupakan
sekumpulan program, satu program, satu modul atau sub program dapat juga
merupakan transformasi data secara manual dari eksternal ke internal
penyimpanan data merupakan file, elemen dari suatu database atau bagian satu
record. Penyimpanan data dapat berupa disket atau harddisk.
Data
Flow Diagram (DFD) merupakan gambaran sistem secara logika yang tidak
tergantung pada perangkat keras, perangkat lunak, struktur data atau organisasi
file. Keuntungan dari DFD yaitu memudahkan pemakai yang kurang menguasai bidang
komputer untuk mengerti sistem yang akan dikerjakan atau dikembangkan.
Simbol-simbol yang digunakan dalam DFD terlihat pada tabel
berikut:
Tabel 2.2. Simbol Data Flow Diagram
SIMBOL
|
KETERANGAN
|
|
Kesatuan Luar (External Entity). Merupakan
sumber/tujuan data atau suatu bagian/orang yang berada diluar sistem tapi berhubungan
dengan sistem tersebut, baik itu memasukkan data maupun mengambil data dari
sistem.
|
|
Proses. Simbol ini digunakan untuk melakukan proses
pengolahan data di dalam DFD, yang menunjukkan suatu kegiatan yang mengubah
aliran data masuk (input) menjadi aliran data keluar (output).
|
|
Penyimpanan Data (Data
Stored). Berfungsi sebagai tempat penyimpanan
dokumen-dokumen/file-file yang dibutuhkan dalam suatu sistem informasi.
|
|
Aliran Data. Menunjukkan arus dalam proses, dimana
simbol aliran data ini mempunyai nama tersendiri.
|
Dalam
DFD ini nantinya akan diperlihatkan aliran sistem mulai dari input, proses
hingga laporan yang dihasilkan, dan bisa digunakan untuk menggambarkan sistem
informasi yang logikal, yang akan
menggambarkan
bagaimana hubungan suatu sistem informasi dengan file-file yang akan diakses
oleh komputer.
3. Hirarcy Plus Input Proses
Output (HIPO)
Merupakan metodologi yang dikembangkan dan didukung
oleh IBM. HIPO sebenarnya adalah alat dokumentasi program. Tetapi sekarang,
HIPO juga banyak digunakan sebagai alat disain dan teknik dokumentasi dalam
siklus pengembangan sistem. HIPO berbasis pada fungsi, yaitu tiap-tiap modul di
dalam sistem digambarkan oleh fungsi utamanya. Sama seperti penggambaran levelisasi
pada DFD fungsi-fungsi utama digambarkan lebih dahulu, kemudian fungsi-fungsi
utama tersebut dibagi ke dalam tingkatan yang lebih rendah. Pada HIPO dapat
dilihat perpindahan input ke dalam output.
a.
Diagram dalam Paket HIPO
1) Daftar
Isi Visual/Visual Tabel of Contents (VTOC), yang terdiri dari satu diagram
hirarki atau lebih.
2) Diagram
Ringkasan/Overview Diagram yaitu suatu seri diagram fungsional. Masing-masing
diagram dihubungkan dengan salah satu fungsi sistem.
3) Diagram
Rinci/Detail Diagram,
yaitu suatu seri diagram fungsional dan
masing-masing diagram dihubungkan dengan sebuah sub-fungsi sistem.
b.
Sasaran HIPO
Sasaran HIPO adalah:
1)
Menyediakan suatu struktur untuk memahami
fungsi-fungsi dari sistem.
2)
Lebih menekankan fungsi-fungsi yang harus diselesaikan
oleh program, bukan menunjukkan perintah-perintah program yang digunakan untuk
melaksanakan fungsi tersebut.
3)
Menyediakan penjelasan yang jelas dari input yang
harus ada dan output yang harus dihasilkan oleh masing-masing fungsi pada
tiap-tiap tingkatan diagram-diagram HIPO.
4)
Menyediakan output yang tepat dan sesuai dengan
kebutuhan-kebutuhan pemakai.
4. Entity Relationship Diagram (ERD)
Model
entity relationship diagram berisi komponen-komponen dari
suatu himpunan entitas dan himpunan relasi yang masing-masing dilengkapi dengan
atribut-atribut yang merpresentasikan seluruh fakta yang ditinjau sehingga
dapat diketahui hubungan antara entity-entity yang ada dengan atribut-atributnya.
Hubungan/relasi
antar atribut yang terdapat pada sistem konseptual secara bebas yang terdiri
dari entity-entity dan setiap entity terdiri dari atribut yang ada yaitu:
a. Unary
yaitu satu entity berelasi hanya dengan satu entity saja
b. Binary
yaitu satu entity berhubungan dengan entity yang lain
c. Ternary
yaitu satu entity berhubungan dengan beberapa entity yang lainnya
Dalam
merancang suatu program juga ada peralatan yang digunakan hingga program yang
dibuat akan lebih sempurna. Adapun peralatan yang digunakan untuk merancang
suatu program adalah:
Menggambarkan
menu utama program yang akan dirancang atau dibuat juga untuk menampilkan apa
yang dikerjakan pada sebuah sistem atau membuat bagian bentuk spesifikasi dari
modul-modul program yang akan dikerjakan pada sebuah sistem.
Simbol-simbol
standar yang digunakan dalam struktur program terlihat pada tabel 2.3. berikut.
Tabel 2.3. Simbol Struktur Program
SIMBOL
|
KETERANGAN
|
|
Sumber / Tujuan Data.
|
|
Simbol Proses Terdefenisi, digunakan untuk menunjukkan
suatu operasi yang rincinya ditunjukkan di tempat lama.
|
5. Flowchart
Adalah
alat bantu yang digunakan untuk menerangkan logika program berupa suatu bagan
yang menjelaskan secara rinci langkah-langkah dari proses program.
Bagan
alir program dibuat dengan simbol-simbol standard dalam buku. Analisis dan Desain
pengarang Jogianto (2005:802) sebagai berikut:
Tabel 2.4.
Simbol-Simbol Bagan Alir Program
Simbol
|
Keterangan
|
|
Terminal
Point Simbol, digunakan untuk menunjukan awal dan akhir dari suatu proses.
|
|
Prepation
Simbol, digunakan untuk memberi nilai awal.
|
|
Proses
Simbol, digunakan untuk mewakili suatu proses, seperti pengolahan aritmatika.
|
|
Proes
Terdefinisi, digunakan untuk menunjukan suatu operasi yang rincinya ditujukan
ditempat lain.
|
|
Input
/ Output Simbol, digunakan untuk mewakili operasi perbandingan logika atau
suatu penyeleksian kondisi didalam program.
|
|
Penghubung,
digunakan untuk menyatakan dan mewakili data masukan dan keluaran.
|
|
Penghubung,
digunakan untuk menunjukan sambungan dari bagan alir yang terputus pada
halaman yang sama.
|
|
Penghubung
halaman lain, digunakan untuk menunjukan hubungan arus proses yang terputus
dengan sambungan yang ada di halaman lain
|
|
Garis
Alir, digunakan untuk menunjukan aliran atau arus dari proses.
|