Sabtu, 02 Mei 2015

Desain dan Implementasi Sistem Ujian Berbasis LAN dengan menggunkan VB.Net pada AMIK Imelda Medan

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.      Latar Belakang
Pada zaman teknologi informasi saat ini, kebutuhan akan informasi yang lebih cepat dan mutakhir (up to date) sangatlah dibutuhkan, mengingat informasi sudah menjadi sumber daya yang sangat penting bagi organisasi yang membutuhkan penanganan khusus seperti sumber daya lainya. Informasi tidak hanya dibutuhkan oleh organisasi yang bersifat komersial saja akan tetapi informasi juga dibutuhkan oleh organisasi non komersial, pendidikan dan juga pribadi, karena informasi merupakan sumber daya yang strategis dalam menetapkan bebagai kebijakan bagi semua pihak yang terkait didalam organisasi, terutama bagi pimpinan organisasi.
Evaluasi hasil belajar dalam dunia pendidikan dilakukan terhadap anak didik untuk mengetahui tingkat kemampuan atau keberhasilan selama menjalani proses pendidikan, untuk tingkat sekolah proses evaluasi hasil belajar dilakukan melalui pengamatan langsung oleh guru yang terlihat dalam proses pendidikan terhadap siswa dan dilakukan penilaian melalui satu tes atau disebut juga ujian. Ujian atau tes ini dilakukan secara berkala atau rentang waktu tertentu selama masa pendidikan. Pada lembaga pendidikan kegiatan ujian dilakukan dengan dua cara, baik secara tertulis maupun secara praktek, termasuk juga Sekolah Menengah Kejuruan Bina Taruna Masaran Sragen dalam satu semester minimal dilakukan dua kali tes atau ujian yaitu ujian mid semester dan  ujian semester.
Dengan adanya dukungan teknologi komputer yang juga didukung oleh berbagai kemampuan komputer tersebut dalam mengolah data menjadi informasi apapun yang dibutuhkan sesuai kebutuhan pengguna informasi maka dapat diperoleh dengan cepat dan mudah. Oleh karena kemampuan komputer tersebut maka banyak organisasi yang ingin dan sudah menggunakan komputer sebagai alat bantu dalam pengolahan data yang terdapat pada organisasi tersebut.
AMIK Imelda Medan merupakan lembaga pendidikan yang membutuhkan sistem pengolahan data ujian seleksi penerimaan mahasiswa berbasis jaringan LAN. Pelaksanaan ujian penerimaan mahasiswa baru di AMIK Imelda Medan masih menggunakan metode konvesional yang memerlukan  waktu, biaya dan tenaga yang banyak. Kegiatan ujianpenerimaan mahasiswa baru biasanya diawali dari pembuatan soal dari tim panitia penerimaan mahasiswa baru, soal yang dibuat oleh tim panitia penerimaan mahasiswa baru tersebut akan digandakan oleh pihak akademis. Kemudian untuk mengetahui hasilnya, jawaban calon mahasiswa baru akan dikumpulkan dan dikoreksi oleh tim panitia penerimaan mahasiswa baru. Calon mahasiswa baru tidak bisa langsung mengetahui hasil atau nilainya. Semua itu memerlukan waktu yang cukup lama mengingat jumlah pendaftar calon mahasiswa baru di AMIK Imelda Medan sudah banyak dan tidak menutup kemungkinan akan semakin banyak lagi di tahun-tahun berikutnya.
Berdasarkan pelaksanaan ujian semester tersebut timbulah sebuah pemikiran, bagaimana caranya membuat proses pelaksanaan ujian penerimaan mahasiswa baru agar menjadi lebih mudah dan efisien, bermanfaat bagi akademik dan calon mahasiswa baru dengan memanfaatkan kemajuan teknologi komputer dengan memaksimalkan ketersediaan sarana prasarana yang ada di AMIK Imelda Medan yang sudah mempunyai dua laboratorium komputer yang memadai, dimana masing-masing laboratorium memiliki sekitar 30 sampai 40 komputer.
Sistem ujian berbasis LAN akan menyajikan nilai atau skor yang dapat dilihat langsung setelah calon mahasiswa selesai menyelesaikan ujian. Berdasarkan uraian diatas dan mengingat kemampuan yang diberikan komputer seperti yang dijelaskan sebelumnya, Maka AMIK Imelda Medan akan memanfaatkan fasilitas yang diberikan komputer dalam pengolahan data nilai ujian seleksi penerimaan masuk yang dapat menghemat waktu dan biaya karena dalam pengolahannya akan membutuhkan banyak tenaga pemeriksa berkas ujian tersebut. Untuk itu, penulis tertarik untuk memilih judul “Desain dan Implementasi Sistem Ujian Berbasis LAN dengan Menggunakan VB .NET Pada AMIK Imelda Medan”.

1.2.      Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas masalah yang dapat dikemukakan adalah:
1.  Sistem ujian masih bersifat konvensional atau paper test.
2.  Proses pemeriksaan ujian membutuhkan banyak tenaga dan waktu.
3.  Hasil ujian tidak dapat langsung diketahui oleh calon mahasiswa.

1.3.      Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah di atas maka rumusan masalah yang akan dibahas adalah:
1.    Bagaimana merancang sistem informasi ujian menggunakan LAN pada AMIK Imelda Medan.
2.    Bagaimana mengelola nilai ujian saringan masuk menggunakan sistem informasi berbasis LAN pada AMIK Imelda Medan.
3.    Bagaimana menyajikan informasi nilai hasil ujian dengan efektif dan efisien.

1.4.   Batasan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka batasan masalah yang dibahas pada penelitian ini adalah:
1.    Merancang sistem informasi ujian menggunakan LAN pada AMIK Imelda Medan.
2.    Mengelola nilai ujian saringan masuk menggunakan sistem informasi berbasis LAN pada AMIK Imelda Medan.
3.    Sistem informasi yang dirancang dapat menyajikan nilai hasil ujian dengan cara yang lebih efektif dan efisien.

1.5.      Tujuan dan Manfaat
1.5.1. Tujuan
Tujuan yang diharapkan dari penelitian Tugas Akhir ini adalah
1.    Untuk mengetahui permasalahan yang ada pada tempat penelitian dalam melakukan ujian penyaringan bagi calon mahasiswa baru.
2.    Untuk merancang suatu sistem ujian berbasis LAN yang dapat digunakan oleh calon mahasiswa sehingga menghemat waktu dan biaya bagi pihak akademik dalam memproses hasil ujian.

1.5.2. Manfaat
Adapun manfaat dari pebnelitian ini adalah:
1.    Bagi Mahasiswa
Selain sebagai salah satu syarat kelulusan, tugas akhir ini diharapkan menjadi sarana bagi mahasiswa untuk mengalami sebuah proses intelektual dimana mahasiswa akan berlatih untuk mengembangkan pola berfikir.
2.    Bagi AMIK Imelda Medan
Tugas akhir ini diharapkan bisa menjadi bahan masukan yang bermanfaat, khususnya bagi AMIK Imelda Medan, yang menjadi lokasi penelitian, dan sekaligus juga bagi kemajuan AMIK Imelda dan institusi di Indonesia.
3.    Ilmu pengetahuan
Tugas akhir ini, diharapkan bisa memberikan manfaat bagi ilmu pengetahuan didunia komputer, dan diharapkan bisa dijadikan pelengkap ilmu-ilmu pengetahuan yang sudah ada sebelumnya.

1.6.   Metodologi Penelitian
Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penulisan ini digunakan metode penelitian sebagai berikut:
1.  Penelitian Lapangan (Field Research)
Penelitian ini dilakukan secara langsung ke lapangan untuk memperoleh data- data yang diperlukan. Dalam hal ini penulis melakukan Penulis melakukan pengamatan langsung tentang kegiatan pendaftaran yang dilaksanakan oleh AMIK Imelda.
2.  Penelitian Kepustakaan (Library Research)
Penilitian yang dilakukan berdasarkan kepustakaan atau bersifat teoritis, yang dilakukan dengan cara membaca buku-buku dan bahan kuliah yang berhubungan dengan penelitian ini.
3.  Wawancara (Interview)
Penulis melakukan wawancara langsung dengan Direktur, Tenaga Kependidikan dan Staf yang ada di lingkunan AMIK Imelda Medan.

1.7. Rekayasa Perangkat Lunak
Teknik analisis data dalam pembuatan perangkat lunak yang meliputi beberapa  proses diantaranya:
a.    Sistem Engineering
Merupakan bagian besar dalam pengerjaan suatu proyek, dimulai dengan mencari dan menetapkan berbagai kebutuhan dari semua elemen yang diperlukan oleh suatu sistem
b.    Analisis
Merupakan tahap menganalisis hal-hal yang diperlukan dalam pelaksanaan proyek pembuatan perangkat lunak.


c.    Desaign
Tahap penerjemahan dari data yang dianalisis kedalam bentuk yang mudah dimengerti oleh user.
d.    Coding
Tahap penerjemahan data atau pemecahan masalah yang telah dirancang kedalam bahasa pemrograman tertentu.
e.    Testing
Merupakan tahap pengujian terhadap perangkat lunak yang dibangun apakah sudah sesuai dengan kebutuhan atau keinginan user.
f.     Maintenance
Tahap akhir dimana suatu perangkat lunak yang sudah selesai dapat mengalami perubahan-perubahan, penambahan, atau perbaikan sesuai dengan permintaan user.

1.8.   Lokasi dan Waktu Penelitian
1.8.1. Lokasi Peneltian
Kegiatan penelitian ini berlokasi di AMIK Imelda Medan, Jln. Yos Sudarso No. 45 AB Glugur Kota Medan Barat.
1.8.2. Waktu Penelitian
          Waktu penelitian adalah mulai bulan Januari 2015 sampai dengan April 2015.





NO
KEGIATAN
TAHUN 2015
JAN
FEB
MAR
APR
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
MODELING
















2
ANALISIS
















3
DESIGNs
















4
CODING
















5
TESTING
















6
MAINTENANCE

















Tabel 1.1 Jadwal Kegiatan Penelitia

1.8.      Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah penulisan Tugas Akhir ini, penulis membuat suatu sistematika penulisan yang terdiri dari:
BAB  I         :  PENDAHULUAN
Bab ini berisi Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat, Kontribusi Penelitian, Metode Penelitian, dan Sistematika Penulisan.
BAB II        :  LANDASAN TEORI
Merupakan dasar teori yang secara singkat menjelaskan tentang hal-hal yang berhubungan dengan judul seperti pengenalan sistem komputer, alat bantu system visual basic, MySQL, alat bantu perancangan system informasi.
BAB III       :  SEKILAS TENTANG AMIK IMELDA
Bab ini menjelaskan secara singkat profil, struktur organisasi, serta visi dan misi AMIK Imelda Medan.
BAB IV        :  ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM
Bab ini berisikan pembahasan mengenai analisa sistem yang berjalan dan yang akan diusulkan, serta merancang sistem ujian berbasis LAN sebagai sistem yang diusulkan.
BAB V         :  KESIMPULAN DAN SARAN

Sebagai penutup bab ini terdiri dari kesimpulan dan saran dari hasil penelitian yang penulis peroleh.


BAB II

LANDASAN TEORI

2.1        Konsep Dasar Sistem
2.1.1. Pengertian Sistem
Terdapat dua kelompok pendekatan didalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya. Pendekatan yang lebih menekankan pada prosedurnya mendefinisikan sistem sebagai berikut: .
a.     Pendekatan sistem terbagi dua yaitu: Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur mendefinisikan sistem yaitu suatu jaringan prosedur, metode, dari cara kerja yang saling berinteraksi dan dilakukan untuk pencapaian suatu tujuan tertentu (Aji Supriyanto 2005:238),. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau komponen-komponennya mendefinisikan sistem yaitu suatu kumpulan  elemen baik abstrak maupun fisik yang saling berintegrasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Kedua kelompok ini adalah benar dan tidak saling bertentangan yang berbeda adalah cara pendekatannya. Definisi ini akan mempunyai peranan yang penting sebagai pendekatan dalam mempelajari suatu sistem, yang merupakan kumpulan dari elemen-elemen yang saling berhubungan.
b.    Suatu sistem adalah: Sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan. Sebagai gambaran jika dalam sebuah sistem terdapat elemen yang tidak memberikan manfaat dalam mencapai tujuan bersama, maka elemen tersebut dapat dipastikan bukanlah bagian dari sistem (Abdul Kadir 2002).
Dari pendapat para ahli dan pernyataan-pernyataan di atas, maka suatu sistem mengandung arti susunan teratur dari bagian-bagian atau komponen-komponen yang saling berhubungan untuk mencapai suatu tujuan. Sistem juga harus dapat menghasilkan informasi yang tepat pada waktunya yang relevan untuk proses pengambilan keputusan manajemen dan personil operasi di dalam suatu organisasi.
2.1.2   Karateristik Sistem
Suatu sistem memiliki karateristik atau sifat-sifat tertentu yaitu:
1.  Komponen Sistem
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem dapat berupa subsistem atau bagian-bagian dari sistem.
2.  Batas Sistem
Batas sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya sehinggga menunjukan ruang lingkup dari sistem tersebut.
3.  Lingkungan Luar Sistem
Lingkungan luar (environment) dari sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi sistem baik yang bersifat menguntungkan maupun yang merugikan.
4.  Penghubung Sistem
Penghubung (interface) merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem lainnya.
5.  Masukan Sistem
Masukan (input) sistem adalah energi yang dimasukan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal output).
6.  Keluaran Sistem
Keluaran (output) sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat berupa masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supra sistem.
7.  Pengolah Sistem
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.
8.  Sasaran Sistem
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannnya.
2.1.3   Konsep Dasar Informasi
Informasi adalah data yang dirubah menjadi bentuk yang lebih berguna dan berarti bagi pihak yang menerimanya. Sedangkan yang dimaksud dengan data adalah suatu kenyataan yang memberikan suatu kejadian-kejadian atau kesatuan yang nyata.
Informasi adalah: Informasi adalah bahan mentah bagi informasi, dirumuskan sebagai kelompok lambang tidak acak yang menunjukkan jumlah-jumlah, tindakan-tindakan, hal-hal sebagainya. Data dibentuk dari lambang grafis, dapat berupa alphabet, numerik atau berupa lambang-lambang khusus (Andi Krisbianto 2005:25).
Adapun kualitas dari suatu informasi ditentukan oleh karakteristik-karakteristik sebagai berikut:
1.  Akurat (Acurate)
2.  Diartikan bahwa suatu informasi harus benar-benar dapat memberikan suatu kebenaran dan bebas dari kesalahan-kesalahan dan harus jelas mencerminkan maksudnya.
3.  Tepat Waktu (Time Liness)
Diartikan bahwa informasi yang digunakan bukan merupakan informasi yang telah usang dan tidak bernilai lagi, serta harus sampai pada penerima tidak terlambat sehingga dapat membuat keputusan secara tepat waktu.
4.  Sejalan (relevan)
Diartikan bahwa informasi yang disampaikan mempunyai hubungan dengan masalah yang akan digunakan bersama informasi tersebut.
5.  Lengakap
Diartikan bahwa informasi yang disampaikan kepada penerima tidak terpotong-potong, karena hal itu mempengaruhi dalam pengambilan keputusan.
6.  Jelas
Diartikan bahwa informasi yang disampaikan kepada penerima harus jelas shingga dapat diterima dan mudah dipahami.
2.1.4.  Sistem Informasi
Sistem informasi adalah sebuah rangkaian prosedur formal dimana data dikelompokkan, diproses menjadi informasi, dan didistribusikan kepada pemakai (Abdul Kadir 2002).
  Mendefinisikan suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul, bersama-sama untuk melakukan kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sistem tertentu(Jerry Fitz Gerald 2005:1).
2.1.5.  Komponen Sistem Informasi
Dalam perkembangan sistem informasi, John Burch dan Gary Grudnitski mengemukakan bahwa sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebutnya dengan istilah blok bangunan (Building Block), yang masing-masing saling berinteraksi untuk mencapai suatu sasaran. Adapun blok bangunan tersebut adalah sebagai berikut:
1.  Blok Masukan
Merupakan Input yang mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi.
2.  Blok Model
Merupakan blok yang terdiri dari kombinasi prosedur logika dan model matematika yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
3.  Blok Keluaran
Merupakan produk dari sistem informasi. Keluaran hendaknya merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pengguna sistem.
4.  Blok Teknologi
Merupakan bagian yang digunakan untuk menerima input, menjalankan modul, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan data mengirim keluaran, dan membantu mengendalikan dari sistem secara keseluruhan.
5.  Blok Basis Data
Merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan lainnya, tersimpan diperangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data di dalam basis data perlu diorganisasikan agar informasi dihasilkan lebih berkualitas.
6.  Blok Kendali
Merupakan bagian yang diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan dapat langsung diatasi.
Berdasar definisi ini maka dapat dikatakan bahwa sistem informasi adalah suatu sistem yang menerima sumber-sumber data sebagai masukan dan memprosesnya menjadi produk informasi sebagai keluaran. Suatu sistem informasi memakai sumber daya manusia, perangkat keras, dan perangkat lunak untuk melakukan aktivitas masukan, pemrosesan, keluaran, penyimpanan, kontrol dan untuk mengubah sumber-sumber data ke dalam produk informasi.

2.1.6.  Konsep Dasar Pengolahan Data
2.1.6.1.  Pengertian Pengolahan Data
Data adalah bahan yang akan diolah dapat berupa angka-angka, huruf-huruf, kata-kata, simbol-simbol yang menunjukkan suatu situasi dan lain-lain atau kumpulan kejadian yang diangkat dari suatu kenyataan, data dapat berupa angka, simbol atau gabungan dari keduanya. Data mentah belum dapat bercerita banyak sehingga perlu diolah lebih lanjut.
Jadi, Pengolahan Data (Data Processing) adalah manipulasi atau transformasi dari simbol, misalnya angka-angka, huruf-huruf berfungsi untuk meningkatkan penggunaannya. Informasi adalah hasil proses atau hasil pengolahan data yang memberikan hasil suatu arti, dan tepat dipakai sebagai dasar yang obyektif dalam mengambil keputusan atau kebijakan.
2.1.6.2.  Pengolahan Data Berbasis Komputer
Pengolahan data terdiri dari tiga tahapan dasar yang sering disebut siklus pengolahan data (Data Processing cycle). Processing merupakan pengolahan dari data yang sudah dimasukkan yang dilakukan oleh alat pemroses (processing Device) yang dapat berupa proses menghitung, membandingkan, mengklasifikasikan, mengurutkan, mengendalikan atau mencari storage output dari hasil pengolahan data ke alat output (output device) yaitu berupa informasi.
2.2.      Konsep Basis Data (Database)
2.2.1.  Pengertian Basis Data (Database)
Basis data adalah: sebuah kumpulan dari sekelompok informasi yang diorganisasikan dengan beberapa cara logik dan saling berhubungan (Hengky W. Pramana 2002:3).
Basis data (database) adalah kumpulan file-file yang saling berelasi, relasi tersebut biasanya ditunjukan dengan kunci dari tiap file yang ada. Suatu basis data menunjukkan kumpulan data yang dipakai dalam suatu lingkup perusahaan atau instansi.
Basis data dimaksudkan untuk mengatasi kelemahan-kelemahan yang ada pada sistem prosesan berkas. Penggunaan sistem basis data bisa melakukan berbagai operasi antara lain menambah file baru ke sistem basis data, mengosongkan berkas, menyisipkan data ke suatu berkas, mengambil data yang ada pada suatu berkas, menghapus data pada suatu berkas, dan menyajikan suatu informasi yang diambil dari sejumlah berkas.  
Basis data (database), bila digunakan ungkapan dalam database timbul banyak pengertian dari sejumlah sudut pandang:
1.  Himpunan kelompok data (arsip yang sering berhubungan dengan diorganisasikan sedemikian rupa agar nanti dapat digunakan kembali dengan cepat dan mudah).
2.  Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama dan tanpa pengulangan (Redudancy) yang tidak perlu untuk memenuhi berbagai kebutuhan.
3.  Kumpulan file/table arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam media elektronik.
Basis Data atau database data sesungguhnya memiliki prinsip kerja dan tujuan utama. Prinsip utamanya adalah pengaturan data/arsip sedangkan tujuan utamanya adalah kemudahan dalam pengambilan kembali data/arsip.
Basis Data merupakan salah satu komponen penting dalam sistem informasi, karena berfungsi sebagai basis menyediakan informasi bagi pemakainya. Penerapan database dalam sistem informasi disebut dengan database sistem. Sistem basis data ini adalah suatu sistem informasi yang megintegrasikan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya dan membuatnya tersedia beberapa aplikasi yang bermacam-macam dalam suatu organisasi. Sistem database inilah yang akan menjadi penyedia dan penyimpan data yang kita inputkan.
Proses perancangan basis data, terlepas dari masalah yang ditangani di bagi menjadi 3 (tiga) tahap yaitu:
1.  Perancangan basis data secara konseptual merupakan upaya untuk membuat model yang bersifat konsep.
2.  Perancangan basis data secara logis, merupakan tahapan untuk memetakan model konseptual ke model basis data yang akan di pakai (model relasioanal, hirarcys atau jaringan). Perancangan ini tidak tergantung pada DBMS yang akan dipetakan model data.
3.  Perancangan basis data secara fisik, merupakan tahapan untuk menuangkan perancanagan basis data yang bersifat logis menjadi basis data fisik yang tersimpan dalam media penyimpanan eksternal (yang spesifik terhadap DBMS yang dipakai).
2.2.2. Elemen Basis Data
Data merupakan sumber daya yang sangat berharga, bukan hanya sekedar bahan mentah dalam sistem informasi. Oleh karena itu sumber daya ini harus dikelola secara efektif agar menguntungkan bagi semua end user. Elemen basis data dikelola secara logikal dalam bentuk:
1.  Basis data, adalah sekelompok tabel data yang berisi informasi yang berhubungan secara logikal. Suatu basis data bisa saja hanya terdiri dari satu tabel saja.
2.  Tabel, adalah sekelompok record data, masing-masing berisi informasi sejenis.
3.  Record, adalah entri tunggal dalam tabel yang terdiri dari sejumlah field data yang saling berhubungan.
4.  Field, adalah item tertentu dari data dalam record.
5.  Indeks, adalah elemen yang mempercepat pencarian dan pengurutan data dalam sebuah tabel.
2.3.      Konsep Dasar Ujian
2.3.1. Pengertian Ujian
Dala kontek akademis   ata profesional ujia adala tes   yang bertujuan untuk menentukan  kemampuan  seseorang.  Biasanyujian tes tertulis, walaupun beberapa mungkin praktis atau komponen praktis, dan sangat bervariasi dalastruktur,  isi dan kesulitatergantung  pada subjek,  kelompok  usia orang yang diuji dan profesi. Pemeriksaan kompetitif adalah ujian di mana pelamar bersaing  untuk  sejumlah  posisi,  sebagai  lawan  hanya  harus  mencapai  tingkat tertentu untuk lulus.
”UJIAN adalah kegiatan untuk mengetahui seberapa tinggi tingkat keberhasilan siswa. ( Suharsimi Arikunto, 2007)
2.3.2. Jenis-jenis Ujian
Dalam pelaksanaan ujian seleksi masuk perguruan tinggi ada beberapa bentuk ujian yang dapat digunakan yait
1.  Ujian Konvensional (Paper and Pencil Test)
Ujian ini dengan menggunaka kertas dan pensil tertentu untuk mengisi lembar ujian.
2.  Ujian Komputer Online
Ujian ini menggunakan komputer yang terhubung ke jaringan internet dalam menjawab soal ujian.
3.  Ujian Komputer LAN
Ujian ini menggunakan komputer yang terhubung ke jaringan lokal dalam menjawab soal ujian.
2.4.      Konsep Dasar LAN (Local Area Network)
2.4.1. Pengertian LAN
LAN adalah sekelompok komputer yang lebih dari satu yang saling terhubung satu sama lain untuk saling berkomunikasi dalam suatu area yang sama (Lokal) membentuk jaringan kerja seperti berbagai pakai data, berbagai program, peripheral dan sebagainya. (Todd Lammle, 2008)
Jaringan komputer adalah sistem yang terdiri dari komputer-komputerserta piranti-piranti yang saling terhubung sebagai satu kesatuan. Dengan dihubungkannya piranti-piranti  tersebut, alhasil dapat saling berbagi sumber daya antar satu piranti dengan piranti lainnya.
Dalam istilah komputer, jaringan merupakan antara dua komputer atau lebih yang tujuan utamanya adalah berbagi data. Betulkah jaringan komputer itu hardware dan software ? Jawabannya adalah betul. Jaringan komputer adalah gabungan antara hardware dan software.
2.4.2. Pengertian MAN (Metropolitan Area Network)
MAN  pada  dasarnya  merupakan  versi  yang  lebih  besar  dari  LAN. MA bis berupa   gabunga dar LA –   LA yang   terpisa yang dihubungkan dengan jalur transmisi yang dinamakan backbone. Biasanya merupakan jaringan komputer yang menghubungkan antar perusahaan dalam satu wilayah kota.( Todd Lammle, 2008)
2.4.3. Pengertian WAN (Aide Area Network)
WAN (Wide Area Network) adalah sebuah pengaturan yang digunakan untuk menghubungkan LAN-LAN bersama melalui sebuah network DCE (Data Comunication Equipment), biasanya, sebuah WAN adalah sebuah koneksi leasedline atau dialup yang melalui sebuah network PSTN. Contoh-contoh protokol WAN termasuk, framerelay, PPP, ISDN, HDLC (Todd Lammle, CCNA Study Guide hal 709).
WAN   digunaka untuk   menghubungka jaringan-jaringa LAN (Local  Area  Network)  satu  dengan  yang  lain  yang  berdekatan  maupun berjauhan dan menggunakan  protocol yang sama maupun dengan perantara kabel-kabel milik perusahaan sendiri, jaringan WAN umumnya dihubungkan lewat jaringan milik perusahaan telekomunikasi sebagai media perantara.
2.4.4. Topologi Jaringan
Menurut   (Dede   Sopandi,   2010   :p27-p32)   dala buku   Instalas dan Konfigurasi  Jaringan  Komputer.  Topologi  jaringan  adalasusunan  atau pemetaan interkoneksi  antara  node,  dari  suatu  jaringan,  baik  secara  fisik  (riil)  dan  logis (virtual).
Topologi fisik jaringan adalah cara yang digunakan untuk menghubungkan workstation-workstation  di dalam LAN tersebut.  Macam-macam  topologi jaringan fisik, antara lain :
1.    Topologi Star
Topologi jaringan ini banyak digunakan diberbagai tempat karena kemudahan untuk menambah, mengurangi atau mendeteksi kerusakan jaringan yang ada.
Gambar 1.1 Topologi Star

2.    Topologi Bus
Pada  topologi  ini,  node  yang  satu  dengan  node  yang  lain  di  hubungkan dengan suatu jalur data atau bus. sistem topologi bus tidak memiliki central node dan semua node memiliki status yang sama antara satu dengan yang lainnya.
Gambar 1.2 Topologi Bus

3.    Topologi Mesh
Topologi mesh adalah jenis topologi dimana setiap node yang berada pada jaringan dapat berperan sebagai router sendiri. Topologi ini memungkinkan sebuah node untuk meloncati node yang mengalami kerusakan atau dengan kata lain mencari jalan hingga paket yang dikirimkan sampai ke tujuan.
Gambar 1.3 Topologi Mesh
4.    Topologi Ring
Topologi ini memanfaatkan kurva tertutup, rtinya informasi dan data disalurkan sedemikian rupa sehingga masing-masing node. Umumnya  fasilitas  ini memanfaatkan fiber optic sebagai sarananya.
Gambar 1.4 Topologi Ring
5.    Topologi Tree
Topologi tree merupakan topologi jaringan dimana topologi ini merupakan gabungan atau kombinasi dari ketiga topologi yang ada yaitu topologi star, topologi ring, dan topologi bus.
Gambar 1.5 Topologi Tree

2.5.      Pengertian Sistem Ujian Berbasis LAN
Sistem ujian berbasis LAN adalah sistem pengujian baru yang memungkinkan melakukan  generate  dan  random  soal  secara  dinamis.  Sehingga  pertanyaan- pertanyaan  dan jawaban yang ditampilkan  akan berbeda  dari peserta yang satu dengan peserta yang lain sesuai dengan bank soal yang diakses melalui jaringan komputer lokal dari server basis data.  Hasil dari ujian berbasis LAN bisa langsung dilihat setelah melakukan ujian tanpa harus menunggu lama.
2.6.      Analisis dan Perancangan Sistem
2.6.1.  Analisis Sistem Informasi
Dalam mengartikan analisis sistem (system analisis) banyak para ahli berpendapat, tapi mempunyai maksud yang sama diantaranya adalah:
Jogiyanto (2005:129) mendefenisikan analisa sistem sebagai berikut: Analisa sistem adalah penguraian dari suatu sistem i nformasi yang utuh ke dalam komponen-komponen dengan maksud mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permaslahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.
Berdasarkan definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa analisis sistem adalah kegiatan, penyebab permasalahan dari suatu sistem yang sedang berjalan untuk dapat dicarikan solusi permasalahannya.
1.  Langkah-langkah Analisis Sistem
Langkah-langkah dalam tahap analisis sistem hampir sama dengan yang dilakukan dalam mendefinisikan proyek-proyek sistem informasi yang akan dikembangkan ditahap perencanaan sistem. Didalam analisa sistem terdapat langkah-langkah yang harus dilakukan yaitu :
a.  Identify yaitu mengidentifikasi masalah, titik keputusan, personil-personil kunci.
b.  Understand yaitu memahami kerja dari sistem yang ada.
c.   Analyze yaitu kegiatan analisa sistem untuk mengetahui permasalahan yang ada.
d.  Report yaitu membuat laporan hasil analisis.
2.  Mengidentifikasi Masalah
Mengidentifikasi masalah (problem) adalah langkah pertama yang yang harus dilakukan dalam tahap analisa sistem. Masalah adalah suatu pertanyaan yang diinginkan untuk dipecahkan. Sebab itu langkah pertama yang harus dilkukan adalah mengidentifikasi masalah-masalah yang terjadi sebagai berikut :
a.  Mengidentifikasi penyebab masalah.
b.  Mengidentifikasi titik keputusan.
c.   Mengidentifikasi personil-personil kunci.
2.6.2. Perancangan Sistem
Perancangan sistem atau desain sistem adalah malakukan perancangan terhadap sustu sistem, misalnya mendesain dari manual menjadi komputerisasi.
Menurut Robert Verzello/John Reuter III (Jogiyanto, 2005:196), perancangan sistem didefinisikan sebagai berikut: ”tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem: pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancang bangun implementasi, menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk”
Menurut John Burch & Gary Grudnitski (Jogiyanto,2005:196), perancangan sistem yaitu: ”penggambaran, perencanaan dan pembutan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi” Perancangan sistem dapat dibagi kedalam dua bagian yaitu :
1.  Perancangan sistem secara umun
Tujuan dari perancangan secara umum adalah untuk memberikan gambaran secara umum kepada user tentang sistem yang baru dan merupakan persiapan dari perancangan secara terinci.
2.  Perancangan sistem secara terinci
Perancangan secara terinci dimaksudkan untuk menggambarkan bagaimana dan seperti apa secara terinci komponen-komponen utama dari perancangan sistem yaitu merancang bentuk laporan, bentuk input berupa dokumen, bentuk ouput berupa tampilan dari dialog layar terminal dan struktur dari masing-masing file database yang digunakan.
2.6.3. Siklus Pengembangan Sistem
Proses pengembangan sistem melalui beberapa tahap dari sistem yang direncanakan sampai sistem itu bisa diterapkan, dioperasikan, dan dipelihara. tahap utama daur siklus pengembangan sistem (Sistem Development life cycle) terdiri dari:
1.  Perancangan sistem
Langkah-langkahnya antara lain:
a.  Menyadari masalah
b.  Mendefenisikan masalah
c.   Menentukan tujuan masalah
d.  Mengidentifikasi kendala-kendala sistem
e.  Menyetujui atau menolak penelitian proyek
f.   Menetapkan mekanisme pengendalian
2.  Analisis sistem
Langkah-langkahnya:
a.  Mengumumkan penelitian sistem
b.  Mengoperasikan tim proyek
c.  Mendefinisikan kebutuhan sistem
d.  Menyiapkan usulan perancangan sistem
e.  Menyutujui atau menolak rancangan proyek
3.  Tahap perancangan sistem (umum, rinci, seleksi)
Langkah-langkahya:
a.  Menyiapkan rancangan umum secara rinci
b.  Mengidentifikasi berbagai alternatif konfigurasi sistem
c.   Mengevaluasi berbagai alternatif konfigurasi sistem
d.  Memiliki konfigurasi sistem
e.  Menyiapkan usulan penerapan (implementasi)
f.   Menyetujui atau menolak penerapan sistem
4.  Tahap penerapan sistem
Langkah-langkahnya:
a.  Merencanakan pengembangan sistem
b.  Mengumumkan penerapan sistem
c.   Mendapatkan sumber daya perangkat lunak
d.  Mendapatkan sumber daya perangkat keras
e.  Menyiapkan database
f.   Menyiapkan fasilitas fisik
g.  Mendidik pemakai
5.  Tahap pemeliharaan
Langkah-langkahya:
a.  Menggunakan sistem
b.  Audit sistem
c.  Memelihara sistem
Skema daur hidup pengembangan sistem dapat dilihat pada gambar 2.6.
Gambar 2.6 Daur hidup pengembangan sistem
2.6.4. Alat Bantu dalam Perancangan Sistem Informasi
Perancangan Sistem sangat perlu dalam pengolahan data dan informasi karena tanpa dirancang terlebih dahulu maka data yang diolah untuk informasi tidak akan sempurna.  Dalam perncangan sistem ini, banyak peralatan sebagai alat bantu yang digunakan untuk mempermudah dalam suatu pekerjaan antara lain:
1.  Aliran Sistem Informasi  (ASI)
Sangat berguna untuk mengetahui permasalahan yang ada pada suatu perusahaan. Dari sini dapat diketahui  apakah sistem informasi tersebut masih layak dipakai atau tidak serta masih manual atau sudah terkomputerisasi. Jika sistem informasi tidak layak dipakai maka perlu adanya perubahan dalam pengolahan datanya sehingga menghasilkan sistem informasi yang cepat dan akurat supaya menghasilkan suatu keputusan yang lebih baik.
Bagan alir sistem dibuat dengan simbol-simbol standard dalam buku Analisis dan Desain pengarang Jogianto (2005:796) sebagai berikut :

Tabel 2.1 Simbol-Simbol Bagan Alir Sistem
Simbol
Keterangan
Dokumen. Simbol ini digunakan untuk menggambarkan semua jenis dokumen, merupakan formulir yang digunakan untuk merekam data terjadinya suatu transaksi yang dilakukan secara manual, mekanik dan komputer.
Proses Manual. Simbol ini digunakan untuk menggambarkan kegiatan manual atau pekerjaan yang dilakukan tanpa menggunakan komputer.

Proses Komputer. Simbol ini menggambarkan kegiatan proses dari pengolahan data dengan menggunakan komputer secara online.
Arsip. Simbol ini digunkan untuk menggambarkan file komputer/non komputer yang disimpan sebagai arsip.
Penghubung pada halaman yang sama. Simbol ini digunakan untuk menunjukan hubungan arus proses yang terputus masih pada halaman yang sama.
Penghubung pada halaman yang berbeda. Simbol ini digunakan untuk menunjukan hubungan arus proses yang terputus pada halaman yang lain.
Garis Alir. Simbol ini menunjukan aliran/arah dari proses pengolahan data.


2.  Data Flow Diagram (DFD)

Data flow diagram adalah gambaran sistem secara logik, gambaran ini tidak tergantung pada perangkat keras, perangkat lunak, struktur data atau organisasi file. Proses pada data flow diagram dapat merupakan sekumpulan program, satu program, satu modul atau sub program dapat juga merupakan transformasi data secara manual dari eksternal ke internal penyimpanan data merupakan file, elemen dari suatu database atau bagian satu record. Penyimpanan data dapat berupa disket atau harddisk.
Data Flow Diagram (DFD) merupakan gambaran sistem secara logika yang tidak tergantung pada perangkat keras, perangkat lunak, struktur data atau organisasi file. Keuntungan dari DFD yaitu memudahkan pemakai yang kurang menguasai bidang komputer untuk mengerti sistem yang akan dikerjakan atau dikembangkan.
Simbol-simbol  yang digunakan dalam DFD terlihat pada tabel berikut:
Tabel 2.2. Simbol Data Flow Diagram
SIMBOL
KETERANGAN
Kesatuan Luar (External Entity). Merupakan sumber/tujuan data atau suatu bagian/orang yang berada diluar sistem tapi berhubungan dengan sistem tersebut, baik itu memasukkan data maupun mengambil data dari sistem.

 


Proses. Simbol ini digunakan untuk melakukan proses pengolahan data di dalam DFD, yang menunjukkan suatu kegiatan yang mengubah aliran data masuk (input) menjadi aliran data keluar (output).

Penyimpanan Data (Data Stored). Berfungsi sebagai tempat penyimpanan dokumen-dokumen/file-file yang dibutuhkan dalam suatu sistem informasi.

Aliran Data. Menunjukkan arus dalam proses, dimana simbol aliran data ini mempunyai nama tersendiri.

Dalam DFD ini nantinya akan diperlihatkan aliran sistem mulai dari input, proses hingga laporan yang dihasilkan, dan bisa digunakan untuk menggambarkan sistem informasi yang logikal, yang akan menggambarkan bagaimana hubungan suatu sistem informasi dengan file-file yang akan diakses oleh komputer.
3.  Hirarcy Plus Input Proses Output (HIPO)
Merupakan metodologi yang dikembangkan dan didukung oleh IBM. HIPO sebenarnya adalah alat dokumentasi program. Tetapi sekarang, HIPO juga banyak digunakan sebagai alat disain dan teknik dokumentasi dalam siklus pengembangan sistem. HIPO berbasis pada fungsi, yaitu tiap-tiap modul di dalam sistem digambarkan oleh fungsi utamanya. Sama seperti penggambaran levelisasi pada DFD fungsi-fungsi utama digambarkan lebih dahulu, kemudian fungsi-fungsi utama tersebut dibagi ke dalam tingkatan yang lebih rendah. Pada HIPO dapat dilihat perpindahan input ke dalam output.
a.  Diagram dalam Paket HIPO
1)  Daftar Isi Visual/Visual Tabel of Contents (VTOC), yang terdiri dari satu diagram hirarki atau lebih.
2)  Diagram Ringkasan/Overview Diagram yaitu suatu seri diagram fungsional. Masing-masing diagram dihubungkan dengan salah satu fungsi sistem.
3)  Diagram Rinci/Detail Diagram, yaitu suatu seri diagram fungsional dan masing-masing diagram dihubungkan dengan sebuah sub-fungsi sistem.
b.  Sasaran HIPO
Sasaran HIPO adalah:
1)  Menyediakan suatu struktur untuk memahami fungsi-fungsi dari sistem.
2)  Lebih menekankan fungsi-fungsi yang harus diselesaikan oleh program, bukan menunjukkan perintah-perintah program yang digunakan untuk melaksanakan fungsi tersebut.
3)  Menyediakan penjelasan yang jelas dari input yang harus ada dan output yang harus dihasilkan oleh masing-masing fungsi pada tiap-tiap tingkatan diagram-diagram HIPO.
4)  Menyediakan output yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan pemakai.
4.  Entity Relationship Diagram (ERD)
Model entity relationship diagram berisi komponen-komponen dari suatu himpunan entitas dan himpunan relasi yang masing-masing dilengkapi dengan atribut-atribut yang merpresentasikan seluruh fakta yang ditinjau sehingga dapat diketahui hubungan antara entity-entity yang ada dengan atribut-atributnya.
Hubungan/relasi antar atribut yang terdapat pada sistem konseptual secara bebas yang terdiri dari entity-entity dan setiap entity terdiri dari atribut yang ada yaitu:
a.    Unary yaitu satu entity berelasi hanya dengan satu entity saja
b.   Binary yaitu satu entity berhubungan dengan entity yang lain
c.    Ternary yaitu satu entity berhubungan dengan beberapa entity yang lainnya
Dalam merancang suatu program juga ada peralatan yang digunakan hingga program yang dibuat akan lebih sempurna. Adapun peralatan yang digunakan untuk merancang suatu program adalah:
Menggambarkan menu utama program yang akan dirancang atau dibuat juga untuk menampilkan apa yang dikerjakan pada sebuah sistem atau membuat bagian bentuk spesifikasi dari modul-modul program yang akan dikerjakan pada sebuah sistem.
Simbol-simbol standar yang digunakan dalam struktur program terlihat pada tabel 2.3. berikut.
Tabel 2.3. Simbol Struktur Program
SIMBOL
KETERANGAN
Sumber / Tujuan Data.
Simbol Proses Terdefenisi, digunakan untuk menunjukkan suatu operasi yang rincinya ditunjukkan di tempat lama.

5.  Flowchart
Adalah alat bantu yang digunakan untuk menerangkan logika program berupa suatu bagan yang menjelaskan secara rinci langkah-langkah dari proses program.
Bagan alir program dibuat dengan simbol-simbol standard dalam buku. Analisis dan Desain pengarang Jogianto (2005:802) sebagai berikut:
Tabel 2.4. Simbol-Simbol Bagan Alir Program
Simbol
Keterangan
Terminal Point Simbol, digunakan untuk menunjukan awal dan akhir dari suatu proses.
Prepation Simbol, digunakan untuk memberi nilai awal.
Proses Simbol, digunakan untuk mewakili suatu proses, seperti pengolahan aritmatika.
Proes Terdefinisi, digunakan untuk menunjukan suatu operasi yang rincinya ditujukan ditempat lain.
Input / Output Simbol, digunakan untuk mewakili operasi perbandingan logika atau suatu penyeleksian kondisi didalam program.
Penghubung, digunakan untuk menyatakan dan mewakili data masukan dan keluaran.
Penghubung, digunakan untuk menunjukan sambungan dari bagan alir yang terputus pada halaman yang sama.
Penghubung halaman lain, digunakan untuk menunjukan hubungan arus proses yang terputus dengan sambungan yang ada di halaman lain
Garis Alir, digunakan untuk menunjukan aliran atau arus dari proses.